Ada Apa Dengan Walet dan Pohon Akasia

Pada suatu hari, seorang anggota mengunggah video yang menampilkan keindahan kerumunan burung kecil yang terbang meluncur dan menyerang serangga. Para burung kecil itu diketahui sedang berkeliaran di sekitar pohon beringin yang indah dan mempesona. Video tersebut memberikan nilai estetika tersendiri bagi siapa saja yang menyaksikannya dan memungkinkan kita untuk meresapi keajaiban alam yang ada di sekitar kita.

Seorang anggota menunjukkan rasa keheranan dan bertanya, "Sesungguhnya, di pohon beringin itu, apakah yang tengah terbang apakah burung seriti atau burung walet?"



Pada pagi dan sore hari, kita sering kali melihat banyak burung seriti dan walet terbang-terbang di sekitar pohon beringin. Hal ini dikarenakan pohon beringin menjadi salah satu langganan bagi kedua jenis burung ini untuk mendapatkan makanan tambahan dalam bentuk seranga kecil. Terutama saat pohon beringin sedang berbuah, buah yang sudah matang akan menarik serangga kecil untuk berkumpul di sekitarnya. Hal inilah yang membuat burung seriti dan walet berkerumun di sekitar pohon beringin untuk memanfaatkan santapan yang tersedia.  Sebuah pemandangan alami yang menarik dan indah untuk diamati.

Tidak hanya pohon beringin, burung walet juga kerap terbang di sekitar pohon akasia. Pada saat pohon akasia sedang berbunga dengan bunga berwarna kuning, banyak serangga kecil yang hinggap di sana. Serangga kecil itulah yang menjadi santapan utama burung walet. Kehadiran Burung Walet di sekitar pohon akasia tersebut juga memberikan manfaat pada ekosistem, karena mereka membantu mengendalikan populasi serangga yang berlebihan.

Seiring dengan statusnya sebagai flora liar, pohon akasia dapat dengan mudah ditemui di hutan dan lahan di seluruh Kalimantan. Meskipun demikian, pohon ini tetap memerlukan pemeliharaan yang memadai agar dapat berkembang dengan optimal. Namun, jika dibiarkan tumbuh tanpa intervensi manusia, pohon akasia akan tumbuh dengan pesat dan mencapai tinggi yang luar biasa.

Pohon akasia merupakan salah satu jenis pohon yang tersebar luas di berbagai daerah dan menjadi unggulan dalam bidang perkebunan untuk dijadikan bahan pembuatan pulp dan kertas. Diluar itu, serat dari kayu akasia tergolong sebagai material yang sangat cocok dalam proses pembuatan kertas-kertas seperti kertas tulis, kertas kemasan, dan jenis kertas lainnya. Tak heran jika kemudian pohon akasia dijuluki sebagai salah satu tanaman industri yang sangat produktif.

Baca Juga: Seminar Mengenai Perbedaan Sarang Walet Asli dan Palsu

Di beberapa kabupaten, antara lain Kabupaten Muara Enim, Musi Rawas, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ulu Timur, tanaman akasia dibudidayakan dengan luas lahan mencapai 290.000 hektar. Selain dimanfaatkan sebagai perkebunan, areal tanaman akasia juga menjadi area sumber pakan bagi burung walet. Hal ini dikarenakan adanya kandungan nutrisi yang memadai pada tanaman tersebut yang sangat dibutuhkan oleh burung walet. Dalam kaitannya dengan industri Sarang Walet, tanaman akasia memainkan peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan pakan dan habitat burung walet. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan perkebunan akasia secara optimal untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keberlangsungan industri sarang burung walet.

Pada suatu hari yang sudah 2 tahun lalu, saya melakukan perjalanan kerja ke Pagatan-Sampit Kalteng. Tujuan saya adalah untuk mengunjungi Gedung Walet milik member lama. Saya datang bersama dengan Agen duniawalet Sampit, yakni Bang Taufik, dan Agen duniawalet Seruyan, yaitu Bang Baihaqi yang menjaga saya selama perjalanan. Kami bekerja sama untuk mengeksplorasi gedung walet tersebut dan memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik. Hal tersebut menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi saya.

Bermula dari dermaga di Pasar Sampit, perjalanan speedboat dimulai dengan melintasi sungai Mentaya yang tidak hanya lebar, namun juga memiliki panjang yang sangat signifikan.

Di tepian sungai yang indah, kita bisa melihat berjajar rumah walet yang cantik dengan tiang-tiang ulin yang kokoh di bibir sungai. Keindahan pemandangan ini bisa membuat kita merasa seperti berada di kota yang melayang di atas air. Terutama ketika kita melewati kota walet Samuda, kita akan disambut oleh deretan gedung walet dengan berbagai ukuran yang terlihat seperti mesin ATM yang menghasilkan kekayaan dengan nilai jutaan rupiah. Suasana ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa saja yang berkunjung ke sana.



Kami akhirnya mencapai titik di mana kami harus berbelok melalui anak sungai yang cukup lebar, dengan lebar sekitar 8 meter. Jalur sungai kadang-kadang menyempit karena semak belukar yang lebat di sekitarnya. Itu membuat kami merasa lebih dekat dengan alam dan lingkungan sekitar. Di sekitar area anak sungai, terdapat banyak burung walet yang sedang mencari makan, memenuhi area dengan suara-suara indah dari kicauan mereka. Terlihat pada jam tangan kami, menunjukkan jam 11 siang, namun dengan kepadatan burung di sekitar kami, membuat serasa masih pagi hari. Dari jalur perkebunan tanaman akasia yang kami lewati tepat sebelumnya, ternyata mempercepat perjalanan kami ke lokasi ini.

Tidak hanya akasia, burung walet ternyata memiliki kecenderungan untuk menangkap banyak serangga kecil yang terdapat di pucuk bunga pohon jambu mete. Hal ini menjadikan Burung Walet sebagai predator yang cukup efektif dalam menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Dengan begitu, peran burung walet tak bisa dianggap remeh dalam menjaga keseimbangan alam.

Ketika saya melakukan perjalanan ke Kupang dan Maumere pada akhir tahun 2019 lalu, saya melihat sebuah areal perkebunan jambu mete yang begitu luas menjadi tempat buruannya para walet yang mencari makan. Mereka berkerumun di sekitar perkebunan tersebut untuk mendapatkan makanan yang berlimpah dan setiap kali terbang, mereka membuat suara yang khas dan mengisi udara dengan keindahan melodi yang tiada tara. Ini adalah pemandangan yang indah dan menyenangkan yang seolah mengajarkan kita tentang kerja keras dan semangat pantang menyerah yang dimiliki oleh walet-walet itu.

Jambu mete memiliki peran penting dalam dunia pertanian dan ekonomi karena nilai ekonominya yang tinggi sebagai bahan baku industri makanan. Selain itu, jambu mete juga berfungsi sebagai tanaman konservasi yang dapat tumbuh di lahan tandus. Hal ini membuat jambu mete menjadi pilihan yang tepat bagi para petani untuk mengoptimalkan produksi lahan yang sebelumnya tidak dapat digunakan. Dengan begitu, jambu mete dapat memberikan manfaat besar bagi pertanian dan lingkungan sekitarnya.

Menggunakan kacang mete sebagai bahan baku pada industri makanan sangatlah penting dibandingkan dengan penggunaan bahan baku lainnya. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kacang mete memang memiliki harga yang relatif mahal. Meskipun begitu, kualitas dan keistimewaan yang dimiliki kacang mete sebagai bahan baku membuatnya menjadi pilihan tepat untuk diterapkan pada berbagai jenis produk makanan. Ada banyak sekali manfaat dan kegunaan yang dapat diambil dari kacang mete, sehingga banyak produsen makanan di seluruh dunia yang menggunakan bahan baku ini untuk menyajikan beragam sajian yang berkualitas tinggi dan memiliki citarasa yang unik dan istimewa.

Baca Juga: Parfum Walet yang Ampuh Memikat Burung Walet ke Gedung Anda

Di Indonesia, wilayah pengembangan jambu mete umumnya terletak di Kawasan Timur Indonesia, termasuk di daerah seperti Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Pemerintah daerah setempat konsisten mendukung masyarakat dalam menanam pohon jambu mete sebagai komoditas ekspor yang berkualitas. Selain itu, upaya peningkatan kualitas produksi juga terus dilakukan agar produk jambu mete yang dihasilkan semakin diminati pasar lokal maupun internasional.


Comments

Popular Posts