Kekurangan yang Dimiliki oleh Burung Walet
Meskipun sarang burung walet memiliki nilai jual yang tinggi, namun terdapat beberapa kelemahan pada spesies burung yang satu ini. Beberapa diantaranya adalah ukuran burung yang relatif kecil, sehingga rentan terhadap predator dan lingkungan yang tidak sesuai. Selain itu, burung walet juga termasuk dalam spesies burung migran yang rentan terhadap perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Meskipun demikian, keunikan dan nilai ekonomis sarang burung walet tetap menjadi keunggulan utama dari burung yang satu ini.
1. Burung walet tidak bisa berdiri
Kaki burung walet diketahui kurang kuat sehingga mereka tidak bisa berdiri seperti burung pada umumnya. Namun, burung walet memiliki kemampuan yang unik yaitu mampu menempelkan tubuhnya pada permukaan dengan cara mencengkeram dinding papan, bebatuan, atau balok dan permukaan yang kasar lainnya. Burung walet menggunakan kuku yang tajam untuk menempel pada papan sirip yang terpasang di dalam Gedung Walet tempat mereka bersarang. Sebagai akibatnya, burung walet sangat terampil dalam membuat sarangnya di tempat yang nyaman dan aman dari predator.
Bila diperhatikan, terkadang burung yang menyerupai walet dapat ditemukan di sekitar toko-toko dengan duduk di atas kawat listrik atau kabel telepon. Namun, jangan salah sangka, karena burung tersebut bukan walet melainkan jenis lain yang disebut burung seriti kembang (hirunda javanica).
Burung tersebut memiliki kemampuan terbang seperti burung walet dan biasanya hidup dalam koloni. Bulu-bulunya berwarna coklat kehitaman dengan dagu yang berwarna merah muda. Burung tersebut memakan serangga yang terbang di area persawahan, perkebunan, atau tempat sampah dengan cara menyambar mereka. Mereka biasanya bersarang di teras toko dengan menggunakan sarang yang terbuat dari tanah. Ada banyak orang yang salah mengira burung tersebut sebagai burung walet, terutama bagi mereka yang masih belum terlalu paham mengenai jenis burung tersebut.
2. Burung walet tidak bisa mematuk.
Walet memiliki cara unik dalam memperoleh makanannya sehari-hari, yaitu dengan menyambar serangga yang sedang terbang. Kita dapat sering melihat walet beterbangan mencari makan di area persawahan, perkebunan, rawa, dan hutan. Mata mereka yang kecil dan tajam memungkinkan mereka untuk menangkap objek serangga yang sedang terbang dengan sigap dan cepat. Tak heran jika pada sore hari, banyak walet yang terbang pulang ke kandangnya sambil menyambar serangga di perjalanan. Hal ini menunjukkan kehebatan dan adaptasi alami burung walet dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya di alam liar.
Walet adalah jenis burung yang memiliki gaya makan yang berbeda dengan burung ocehan lainnya. Mereka tidak bisa mengambil makanan dengan cara mematuk-matuk seperti burung lainnya. Meskipun telah melakukan beberapa eksperimen untuk mengubah gaya makan walet dari menyambar menjadi mematuk, namun selalu gagal karena ternyata cara makan walet tidak dapat dirubah. Hal ini menjadi sebuah fakta yang menarik dan unik tentang burung walet yang perlu diketahui lebih lanjut.
Baca Juga: Parfum Walet yang Ampuh Memikat Burung Walet ke Gedung Anda
3. Burung walet akan mati jika dikurung.
Mungkin ada beberapa orang yang berusaha melakukan eksperimen untuk memelihara walet dalam sangkar yang terbuat dari jaring dengan ukuran luas 10 x 20 meter dan tinggi 8 meter. Namun, dalam kenyataannya eksperimen itu selalu gagal. Meskipun disediakan serangga yang terbang atau bahkan menggunakan mesin yang menyerupai serangga mati yang berterbangan untuk memudahkan walet dalam menyambar makanan tersebut, walet hanya dapat bertahan hidup selama 1 hingga 2 minggu saja dan akhirnya mati dalam sangkar tersebut. Oleh karena itu, walet lebih baik dibiarkan hidup di alam bebas karena mereka sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan ruang gerak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Mengapa terdapat fenomena yang demikian? Penyebabnya adalah karena burung walet memiliki sifat dan habitat yang membutuhkan ruang yang luas dan bebas terbang tinggi. Cara menyambar makanan yang mereka miliki juga membutuhkan ruang yang luas. Oleh karena itu, jika ruangan tempat burung walet berada terbatas atau terkurung, mereka akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Hal ini dapat mengakibatkan dampak buruk pada populasi burung walet. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempertimbangkan kebutuhan dan habitat alami burung walet sebelum memutuskan untuk menempatkan mereka di satu tempat tertentu.
Penting untuk diketahui bahwa burung walet membutuhkan tempat yang tinggi untuk berkumpul selama musim kawin, di mana mereka melayang-layang sambil mencicit. Hal ini tidak dapat dilakukan di ruang yang pendek atau terkurung karena proses melayang walet berkaitan dengan gravitasi, dan tubuh walet harus ringan saat melayang di udara. Oleh karena itu, kebebasan terbang sangat penting bagi burung walet dan mereka dapat dengan cepat menemui ajalnya jika dipaksa hidup dalam ruang yang terbatas, menyulitkan saat makan dan bereproduksi. Selain itu, di dalam ruang terkurung, walet juga tidak dapat memilih jenis serangga alami yang ingin mereka konsumsi, karena mereka lebih suka memakan serangga hidup daripada mati walaupun seolah-olah serangga tersebut terbang di udara.
4. Walet tidak bersarang di pohon
Burung walet dikenal tidak pernah membuat sarang di pepohonan. Jika kita melihat burung yang mirip walet membuat sarang di balik pelepah daun pohon palem, itu dipastikan bukan burung walet tetapi sejenis burung seriti. Mengapa walet tidak memilih pohon atau sarang di balik pelepah daun untuk membuat sarang? Hal ini disebabkan oleh pertimbangan burung walet untuk menghindari adanya rembesan air yang dapat merusak sarangnya. Oleh karena itu, Sarang Burung Walet biasanya terletak di tempat yang aman dari percikan atau rembesan air saat hujan, seperti di bawah jembatan atau di dinding bebatuan dan langit-langit gua yang kering. Dalam hal ini, burung walet lebih memilih tempat yang kering dan aman sehingga dapat membuat sarangnya tanpa takut terkena kerusakan akibat kontak dengan air.
5. Perlu ruang luas & terang untuk makan
Dalam memenuhi kebutuhan makanannya, burung walet memerlukan ruang yang luas untuk mengejar dan menangkap serangga terbang. Syarat utama keberhasilan burung walet dalam menyambar serangga adalah keberadaan ruang yang memadai dan luas agar mudah untuk manuver dan bergerak saat terbang menyambar. Di sisi lain, jika ruang yang tersedia terbatas atau sempit, seperti dalam lingkungan kotoran yang ditinggali walet atau menaruh makanan serangga dalam sebuah Rumah Burung Walet (RBW), maka akan membuat burung walet kesulitan untuk menangkap serangga tersebut. Keterbatasan ruang akan membuat burung walet lebih berhati-hati saat terbang untuk menyambar serangga dan khawatir tubuhnya akan menabrak dinding gedung tersebut. Oleh karena itu, ruang yang luas dan memadai sangat penting bagi burung walet dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Walet memerlukan cahaya yang cukup untuk makan, dan jika cahayanya kurang, objek serangga yang terbang akan kabur dari pandangan mata walet yang kecil. Oleh karena itu, faktor cahaya yang terang sangatlah penting untuk mata walet agar bisa menangkap objek kecil dan bergerak. Namun, menyediakan serangga dalam gedung walet di tempat yang faktor cahayanya tidak terlalu kuat akan mubazir, karena walet seringkali gagal menangkap objek serangga yang terbang tersebut. Jadi, diperlukan pemahaman yang baik tentang tingkat cahaya yang dibutuhkan walet dan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka agar mereka tetap sehat dan produktif.
Baca Juga: Seminar Mengenai Perbedaan Sarang Walet Asli dan Palsu
Comments
Post a Comment