Mentan Mengatakan Bahwa Sarang Burung Walet Kita Diminati oleh Dunia Sehingga Mengalami Dorong Ekspor

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, telah mengeluarkan dorongan untuk meningkatkan ekspor sarang burung walet yang dihasilkan di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan produksi, yang nantinya akan memiliki dampak yang berlipat ganda pada perekonomian negeri. Tujuan dari dorongan ini adalah untuk memaksimalkan potensi sumber daya lokal yang dimiliki negara dan meningkatkan daya saing di pasar global. Dengan demikian, diharapkan bahwa jumlah eksportir sarang burung walet akan terus meningkat di masa depan.


Di Jakarta pada hari Sabtu, Menteri Pertanian Syahrul menyatakan bahwa pasar ekspor sarang burung walet masih memiliki peluang besar dan Indonesia harus mampu memanfaatkan kesempatan ini dengan memenuhi kebutuhan pasokan yang tersedia. Dikatakan bahwa pasar pasar tersebut masih luas, mengindikasikan bahwa ada banyak ruang bagi Indonesia untuk mengeksplorasi potensi Ekspor Sarang Burung Walet. Oleh karena itu, Indonesia perlu mengembangkan lebih lanjut industri sarang burung walet dan meningkatkan kualitas produknya untuk menarik minat pasar internasional. Hal ini perlu didukung oleh dukungan pemerintah dan koordinasi sektor bisnis yang kuat agar Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam pasar ekspor Sarang Burung Walet di masa depan.

Para pihak yang terlibat dalam industri sarang burung walet, seperti Kementan, Kemendag, wakil negara kita di China, dan lainnya, tengah berfokus untuk mendorong produksi sarang burung walet yang bisa memenuhi persyaratan pasar China yang memang sedang terbuka lebar. Meski tidak ada kuota yang harus dipenuhi, namun kualitas produk yang dihasilkan harus bisa memenuhi standar yang ditetapkan. Hal ini diungkapkan oleh Mentan Syahrul yang menegaskan bahwa potensi pasaran yang ada di China memang sangat menggiurkan dan perlu dimanfaatkan secara maksimal dengan meningkatkan produktivitas.

Baca Juga: Jasa Cuci Walet Sebelum Siap Konsumsi

Menteri Pertanian Syahrul melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan Sarang Burung Walet di Surabaya, Jawa Timur, guna menyaksikan secara langsung proses produksi subsektor peternakan yang satu ini. Dalam rangka mendukung peningkatan ekspor komoditas tersebut, Mentan pun memiliki rencana untuk menjalin kerja sama khusus dengan China terkait pengembangan sarang burung walet. Dengan demikian, diharapkan kerja sama ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan potensi ekspor komoditas subsektor peternakan di Indonesia.

Menurut pernyataan Mentan Syahrul, tingkat produktivitas Sarang Burung Walet Indonesia mendapat minat yang tinggi dari berbagai belahan dunia. Dalam rangka memperkuat ekspor produk ini, beliau mengungkapkan rencananya untuk melakukan perjalanan ke China setelah pandemi mereda. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global.

Pada Jumat (12/3) yang lalu, Menteri Pertanian dengan bangga melepas ekspor sarang burung walet hasil produksi dari daerah Jawa Timur seberat 494 kilogram dengan nilai mencapai Rp9,9 miliar menuju ke negara China. Ekspor ini dilakukan bersama-sama dengan 33 komoditas pertanian unggulan Jawa Timur lainnya senilai Rp140,3 miliar yang dikirim ke 12 negara tujuan. Ekspor ini membuktikan bahwa produk pertanian Indonesia memiliki kualitas yang tak kalah baiknya dengan produk luar negeri dan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan perekonomian daerah serta negara.



Terdaftar sebanyak 84 bangunan bernama rumah walet dan sembilan rumah lagi untuk pemrosesan. Provinsi Jawa Timur memproduksi ekspor sarang burung walet sebesar 245,3 ton pada tahun 2020 bernilai Rp3,5 triliun. Kualitas tinggi dari hasil burung walet ini telah memberikan dampak positif pada sektor ekonomi di wilayah tersebut.

Dari jumlah total produksi tersebut, sekitar 26 persen berhasil dipasarkan di China dan sisanya berhasil diserap oleh pasar ekspor negara lain seperti Australia, Amerika Serikat, Hong Kong, Kanada, Singapura, Taiwan, Jepang, Malaysia, dan Vietnam. Sebagai informasi tambahan, keberhasilan penjualan produk-produk tersebut di pasar ekspor tersebut diyakini sebagai hasil dari strategi pemasaran yang efektif dan peningkatan kualitas produk yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini menunjukkan potensi pasar yang menjanjikan bagi industri ekspor di negara ini.

Baca Juga: Suara Panggil Walet Sebagai Alat Bantu Ternak Sarang Walet

Selain itu, Kementerian Pertanian juga telah mencatat tren peningkatan yang signifikan pada ekspor sarang burung walet asal Jawa Timur selama tahun 2021. Jumlah ekspor yang tercapai mencapai 51,3 ton dengan nilai mencapai Rp661,3 miliar. Fakta ini menunjukkan bahwa industri sarang burung walet di Jawa Timur semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar global. Kementerian Pertanian mendukung upaya ini dan berkomitmen untuk terus mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia ke seluruh dunia.

Comments