Peningkatan Sarang Burung Walet di NTB Didukung oleh Menkop

Peningkatan signifikan terus terjadi dalam ekspor sarang burung walet. Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, rumah dari burung walet, atau yang dikenal sebagai Collocalia sp, diyakini memiliki manfaat kesehatan dan banyak dihasilkan di banyak wilayah di Indonesia, termasuk Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Oleh karena itu, produksi Sarang Burung Walet semakin meningkat dan menjadi salah satu komoditas utama dalam perdagangan ekspor Indonesia.


Menurut Syahrul, keberadaan Burung Walet adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita semua. Tanpa perawatan khusus, burung walet ini mampu memberikan sumbangan besar dalam bentuk devisa bagi negara serta pendapatan bagi para petani. Hal ini tentu saja sangat luar biasa karena memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat secara ekonomi. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Syahrul dalam sebuah keterangannya pada hari Senin tanggal 18 Januari 2021.

Menurut informasi yang dicatat pada platform IQFAST milik Badan Karantina Pertanian atau Barantan, dapat diketahui bahwa di tahun 2020 selama masa pandemi COVID-19, nilai ekspor Sarang Burung Walet mencapai jumlah yang signifikan yaitu mencapai 1.155 ton dengan total nilai mencapai Rp 28,9 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi situasi pandemi yang menyulitkan, ekspor sarang burung walet di Indonesia masih dapat bertahan dan menjadi salah satu komoditas unggulan dalam perdagangan global.

Baca Juga: Jasa Cuci Walet Sebelum Siap Konsumsi

Pada tahun 2020, terdapat peningkatan sebesar 2,13% dari capaian tahun sebelumnya yang mencapai 1.131 ton atau setara dengan Rp. 28,3 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa pasokan sarang burung walet masih tetap stabil dan signifikan. Untuk menciptakan ekosistem yang mendukung keberlangsungan walet, dapat dimulai dari menjaga hutan, laut dan sungai sebagai sumber pakan alami bagi walet. Dengan demikian, walet dapat hidup dengan baik dan terus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Pada kini, sarang burung walet menjadi salah satu komoditas unggulan yang diperdagangkan dan dibina oleh Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH). Selain itu, Barantan pun turut berperan aktif dalam membantu 23 eksportir Sarang Burung Walet dengan melakukan pendampingan. Dengan adanya bantuan dari instansi terkait, diharapkan sektor perdagangan sarang burung walet dapat terus berkembang dan semakin meningkatkan perekonomian bagi masyarakat.

Dalam penjelasannya, Syahrul mengungkapkan bahwa China telah menjadi negara yang memiliki permintaan terbesar dalam mengimpor Sarang Burung Walet lokal. Data menunjukkan bahwa sebanyak 262 ton atau mencapai 23% dari total ekspor sarang Burung Walet yang dikirim ke berbagai negara, kini berada di tangan China. Hal ini menunjukkan bahwa pasar China sangat membutuhkan pasokan sarang burung walet lokal sebagai bahan baku untuk berbagai produk makanan dan obat-obatan tradisional di negaranya.



Menurut Syahrul, sebagai negara produsen sarang burung walet terbesar di dunia, pelaku usaha yang terlibat dalam ekspor menyediakan pasokan untuk pasaran global. Namun, pasar utama mereka adalah China karena harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara tujuan lainnya. Harga jual Sarang Burung Walet dalam pasar China mencapai angka yang signifikan yakni antara Rp 25-40 juta per kilogram, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara tujuan lain. Oleh karena itu, pelaku usaha banyak menyasar pasar ini untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Ada 23 negara selain China yang menjadi tujuan ekspor komoditas Sarang Burung Walet, menurut Kepala Barantan Ali Jamil. Negara-negara tersebut mulai dari tetangga Australia, USA, Kanada, dan Hongkong hingga ke Singapura, bahkan Afrika Selatan turut memasukkan produk tersebut untuk diekspor. Hal ini menunjukkan bahwa pasar untuk produk ini cukup luas dan memiliki potensi untuk terus berkembang di masa depan.

Baca Juga: Suara Panggil Walet Sebagai Alat Bantu Ternak Sarang Walet

Jamil menyatakan bahwa setiap negara tujuan memiliki protokol ekspor yang berbeda-beda dalam pengiriman Sarang Burung Walet. Sebagai otoritas karantina, mereka mengawasi setiap persyaratan teknis yang diberlakukan oleh negara tujuan tersebut. Hal ini sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan sarang burung walet yang diekspor agar dapat digunakan dengan baik oleh konsumen di seluruh dunia. Oleh karena itu, pihak otoritas karantina memastikan pelaksanaan protokol ekspor dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Comments

Popular Posts