Penyakit yang Disebabkan Karena Burung Walet

 Burung walet menjadi salah satu spesies avifauna yang sangat populer di kalangan masyarakat karena memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Selama bertahun-tahun, sarang burung walet diyakini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, mulai dari menyembuhkan penyakit paru-paru, panas dalam, hingga melancarkan peredaran darah dan meningkatkan kinerja fisik. Tak hanya itu, cerita yang berkembang di tengah masyarakat pun menyebutkan bahwa sarang burung walet dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit berat dengan efektif. Penggunaan sarang burung walet pun semakin digandrungi karena di dalamnya terkandung senyawa 9 octadecenoc acid yang sangat baik untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh dan mengatasi berbagai permasalahan kesehatan.


Ternyata, tak hanya memiliki manfaat sebagai bahan makanan atau bahan kosmetik, burung walet juga memiliki sisi negatif yang dapat memberikan ketidaknyamanan pada manusia. Hal ini disebabkan oleh kemampuan burung walet untuk menyebarkan 24 jenis penyakit pada manusia apabila gedung/rumah walet tidak diletakkan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jenis penyakit yang dapat disebabkan oleh burung walet melalui udara ini sangat berbahaya dan dapat menyebar ke otak, syaraf, dan organ tubuh lainnya. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan tindakan pencegahan yang tepat agar manusia dapat terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh burung walet.

Menurut Mas Nurjito, seorang peneliti burung dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), penyakit yang berasal dari burung walet dapat menyebar melalui air liur, napas, dan kotoran burung tersebut. Orang yang terkena virus ini biasanya mengalami gejala seperti pusing, lemas, dan lelah, yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Dalam acara orientasi wartawan konservasi satwa liar (Owaka) 2008 di Bogor, Mas Nurjito menyatakan bahwa jika virus ini menyerang sistem saraf seseorang, maka dapat menyebabkan lumpuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit yang berasal dari satwa liar.

Baca Juga: Mengapa Sarang Walet Harus Dicuci

Belum lama ini, sebuah rumah yang digunakan untuk penangkaran burung walet diserbu oleh warga di Provinsi Bangka Belitung. Hal itu dikarenakan burung walet diduga menjadi penyebab flu burung. Ironisnya, meskipun ada keluhan dari warga di Lampung yang menganggap sarang burung walet di dekat rumah mereka sebagai penyebab pusing dan lemas, tempat tersebut masih berdiri hingga saat ini. Sebab, belum ada penelitian yang mendetail tentang burung walet. Nurjito mengungkapkan hal yang sama juga terjadi di beberapa daerah lain.

Terungkap oleh Nurjito bahwa masih sedikit sekali orang yang mengetahui tentang jenis penyakit yang dapat disebabkan oleh burung walet. Hal ini disebabkan oleh besarnya nilai ekonomis yang dimiliki oleh sarang burung tersebut, sehingga minimnya perhatian akan efek samping yang dapat ditimbulkan. Akan tetapi, seharusnya Pemanfaatan Sarang Burung Walet ini dapat memberikan keuntungan yang lebih luas bagi masyarakat sekitarnya. Meski begitu, Nurjito mengakui bahwa saat ini belum terdapat regulasi yang cukup jelas terkait penggunaan dan penanganan burung walet tersebut.

Menurut Nurjito, optimalnya pengembangan sarang burung walet harus dilakukan di dataran rendah dengan ketinggian maksimum 1.000 m dpl yang jauh dari pengaruh modernisasi dan kemajuan masyarakat. Pengelolaan sarang walet juga harus memperhatikan kebutuhan burung tersebut, seperti memilih daerah yang aman dari gangguan burung-burung buas pengganggu dan mengutamakan daerah persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, dan rawa-rawa. Meski demikian, beberapa peternak burung walet melakukan pembuatan sarang di tengah masyarakat bahkan ada yang mengintegrasikan dengan tempat tinggal mereka. Nurjito mencatat sebuah keluarga yang memanfaatkan tiga lantai rumah mereka dengan satu lantai untuk kediaman dan dua lantai lainnya untuk mengelola sarang burung walet.



Fungsi ekologis merupakan peran penting yang dimainkan oleh suatu ekosistem yang berdampak pada interaksi dan keseimbangan antarorganisme serta lingkungan sekitarnya. Fungsi ekologis mencakup berbagai aspek mulai dari polinasi, penyerbukan, hingga daur ulang nutrisi. Selain itu, fungsi ekologis juga memainkan peranan dalam menjaga keanekaragaman hayati dan menyediakan sumber daya alam bagi manusia. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan ekologis sangatlah penting untuk menjaga kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup di bumi ini..

Menurut Nurjito, Indonesia tak dapat diragukan lagi sebagai pusat sarang burung walet yang terbaik di seluruh dunia. Permintaan akan sarang burung walet kian meningkat dari tahun ke tahun, menyebabkan bisnis ini semakin menggiurkan. Oleh karenanya, dalam setiap Pelatihan Tentang Burung Walet yang ia bimbing, para peserta selalu penasaran bagaimana cara terbaik dalam membudidayakan burung walet.

Walet adalah jenis burung yang biasanya memakan serangga dan terkenal karena perilaku luncurnya yang memukau. Burung ini memiliki tubuh yang kecil hingga sedang, memiliki sayap sabit yang sempit dan runcing, serta memiliki warna dominan gelap. Kakinya dan paruhnya juga sangat kecil, dan burung ini tidak pernah terlihat hinggap di pohon. Namun, walet dikenal memiliki kebiasaan unik yaitu berdiam di gua-gua atau area yang cukup lembab, remang-remang bahkan gelap, untuk membuat sarang sebagai tempat beristirahat dan berkembang biak. Dengan memanfaatkan langit-langit sebagai tempat menempelkan sarang, walet berhasil menciptakan Tempat Tinggal Walet yang aman dan sehat untuk keluarganya.

Sarang walet memang sangat dihargai dalam dunia kuliner dan pengobatan tradisional. Tak semua jenis walet bisa menghasilkan sarang dengan kualitas tinggi, hanya jenis walet sarang putih dan walet sarang hitam di Indonesia yang bisa memproduksinya. Meski begitu, terkadang kita hanya melihat burung walet dari sisi ekonominya saja, namun sebenarnya, burung walet memiliki fungsi ekologis yang sangat penting. Sebagai burung pemakan serangga, burung walet dapat membantu mengendalikan populasi serangga hama sehingga dampak negatifnya terhadap lingkungan dapat diminimalkan. Maka dari itu, kita harus menjaga populasi burung walet agar tetap ada dan terus memberikan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Harga dan Kandungan Gizi Sarang Burung Walet

Burung walet adalah jenis burung liar yang mencari makan sendiri. Mereka mencari serangga kecil yang tersebar di berbagai tempat seperti daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan, dan perairan pantai. Namun, agar burung walet dapat membuat sarang yang memuaskan, pengelola rumah walet harus menyediakan makanan tambahan terutama saat musim kemarau tiba. Ada banyak cara untuk menghasilkan sumber makanan untuk burung walet, di antaranya adalah menanam tanaman dengan sistem tumpang sari, menjalankan budidaya serangga seperti kutu gaplek dan nyamuk, membuat kolam air di halaman rumah walet, serta menumpuk buah-buahan yang mulai membusuk di pekarangan rumah. Dengan menyediakan sumber makanan yang cukup, diharapkan burung walet dapat membuat sarang berkualitas yang menjadi nilai jual tambah bagi pengelola rumah walet.

Comments