Seorang Pengusaha dari Kalimantan Telah Menguasai Ekspor Sarang Burung Walet ke China

Pada tahun ini, ternyata ekspor sarang burung walet kian meningkat pesat. Fenomena ini menjadi lebih nyata setelah diselenggarakannya penandatanganan kontrak ekspor sarang burung walet yang baru-baru ini terjadi antara dua perusahaan, yakni sebuah perusahaan asal Indonesia dengan sebuah perusahaan asal China. Acara penandatanganan kontrak ekspor tersebut dilakukan di Jakarta. Hal ini cukup membuktikan bahwa sarang burung walet dari Indonesia menunjukkan tingkat kualitas serta daya jualnya yang semakin meningkat di pasar global.



Pada kesempatan penandatanganan kontrak kali ini, Indonesia diwakili oleh Direktur Utama PT Tong Heng Investment Indonesia, Suyanti Ang. Penandatanganan ini mengikuti dari perusahaan asal China yang diwakili oleh dua pimpinan, yakni Lu Yu Meng dari Quanzhou Yuyan Family Biotechnology Co., Ltd (Bird Nest Diary) serta Lin Wei Ting dari Xiamen Fuen Imp & Exp Co., Ltd. Dalam rangkaian acara tersebut, para pihak sepakat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dan memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.

Pada kesempatan yang sangat bersejarah ini, kita dapat menyaksikan pengikatan kontrak ekspor Sarang Burung Walet ke China sebanyak 10 ton. Merupakan hal yang luar biasa, langkah awal dalam meningkatkan ekspor yang lebih besar dari komoditas sarang burung walet ke pasaran China. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Veri Anggriono Sutiarto. Terlihat bahwa negara kita telah berhasil dalam mengekspor produk berkualitas tinggi yang diapresiasi oleh konsumen internasional.

Veri melaporkan bahwa sarang burung walet telah menjadi produk favorit di pasar China. Selain dianggap memiliki manfaat kesehatan yang tinggi, masyarakat China percaya bahwa sarang burung walet dapat meningkatkan kecantikan dan kecerdasan. Keterampilan Indonesia dalam memproduksi Sarang Burung Walet menjadi peluang besar untuk meningkatkan ekspor ke pasar China yang terus berkembang. Hal ini dapat menjadi dorongan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia melalui industri sarang burung walet yang terus tumbuh dan berkembang.

Untuk memasuki pasar China, sarang burung walet asal Indonesia harus melewati beberapa protokol persyaratan yang ketat, seperti pemeriksaan kebersihan yang memadai, prosedur karantina yang tepat, serta uji kelayakan impor oleh pihak berwenang di China. Kualitas dan keamanan produk harus terjamin sesuai standar yang berlaku agar dapat diterima dan dipercaya oleh pasar China yang memilki persyaratan dan regulasi ketat dalam perdagangan.

Tidak hanya itu saja, agar dipastikan kualitasnya, sertifikasi Certification and Accreditation Administration of the People's Republic of China (CNCA) mesti dilakukan. Tindakan ini sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan benar-benar memenuhi standar yang ditetapkan dan layak dipasarkan. Oleh karena itu, penggunaan sertifikasi CNCA hampir selalu menjadi keharusan bagi pemilik bisnis yang ingin memasarkan produk mereka di pasar China.

Baca Juga: Jasa Cuci Walet Sebelum Siap Konsumsi

PT Tong Heng Invesment Indonesia merupakan perusahaan investasi asing yang telah memperoleh sertifikasi resmi di Indonesia. Perusahaan ini memiliki kredibilitas dan kepercayaan dari pemerintah Indonesia dan diakui sebagai salah satu perusahaan investasi terpercaya di Indonesia. Dalam menjalankan bisnisnya, PT Tong Heng Invesment Indonesia mengutamakan prinsip transparansi dan profesionalitas agar memberikan manfaat optimal bagi klien dan masyarakat.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan apresiasi yang besar terhadap kontribusi positif PT Tong Heng Investment Indonesia dalam menggalakkan peningkatan nilai ekspor Indonesia. Kepala Kemendag, Veri Jawahir, menyampaikan harapan agar prestasi yang telah diraih oleh PT Tong Heng Investment Indonesia dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan Indonesia lainnya untuk tetap meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan sehingga dapat meningkatkan devisa ekspor nasional. Dengan demikian, Indonesia dapat terus bersaing di kancah global dan meraih keuntungan yang signifikan dari ekspor.

Veri mengutip bahwa misi pemerintah untuk meningkatkan akses pasar internasional terus berlanjut melalui perwakilannya di luar negeri. Upaya yang dilakukan mencakup aktivitas-aktivitas seperti lobi dan pameran guna mempromosikan produk dan potensi ekspor di negara penerima. Selain itu, misi dagang juga diorganisir untuk memperluas jejaring bisnis dengan pihak asing dan membuka peluang baru dalam pasar global. Sementara itu, semua upaya ini dapat mendukung meningkatkan daya saing Indonesia di kancah ekonomi global.

Tujuan utama dari upaya hilirisasi nasional adalah untuk mencapai tingkat kesuksesan dalam program ini guna meningkatkan ekspor produk dengan nilai tambah yang lebih baik. Hal ini bisa dilakukan melalui berbagai strategi pengembangan pabrikasi produk dalam negeri dengan menggunakan teknologi yang lebih maju untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi serta mendorong produk lokal untuk lebih bersaing secara global. Dengan demikian, peningkatan nilai tambah dalam produk hilir menjadi penting untuk meningkatkan daya saing industri nasional dan memperkuat posisi ekonomi Indonesia di mata internasional.

China memegang peranan penting sebagai pasar ekspor yang signifikan bagi Sarang Burung Walet Indonesia. Melalui kemitraan bisnis yang tampaknya kuat antara kedua negara, Indonesia dapat memenuhi permintaan kuningan walet China dengan pengiriman produk berkualitas tinggi. Meskipun terdapat peningkatan persaingan di pasar global, hubungan dagang Indonesia-China tampaknya tetap kokoh dalam industri sarang burung walet.



Hingga bulan April tahun 2019, tercatat bahwa ekspor komoditas tersebut ke negara China telah mencapai nilai penjualan sebesar 40,18 juta dolar AS dengan volume pengiriman sebesar 21,32 ton. Dalam periode yang sama pada tahun sebelumnya, nilai ekspor komoditas tersebut hanya mencapai 20 ton, sehingga terjadi peningkatan sebesar 6,56 persen. Hal ini mengindikasikan adanya tren kenaikan permintaan pasar dan peluang yang cukup besar bagi industri komoditas tersebut untuk terus berkembang dan meningkatkan potensi ekspor ke negara-negara lainnya di masa yang akan datang.

Dalam jangka waktu lima tahun yang lalu hingga sekarang (2014 hingga 2018), terdapat kecenderungan positif untuk ekspor komoditas ini dengan peningkatan sebesar 30,62 persen.

Sekarang terlihat bahwa industri Sarang Burung Walet Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan dari bisnis rumahan awalnya. Hal ini disebabkan karena pemerhatian yang lebih baik terhadap aspek-aspek higienis dan kemampuan eksportasi langsung ke China. Dulu, sarang burung walet Indonesia harus diekspor melalui negara ketiga terlebih dahulu. Namun, kini industri sarang burung walet Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi industri yang lebih modern.

Seiring meningkatnya permintaan terhadap Sarang Burung Walet di pasar China yang semakin besar, Kementerian Perdagangan merasa penting untuk memperkenalkan aturan yang jelas dan tegas untuk memastikan kualitas yang memenuhi standar. Tidak hanya memastikan kualitas yang lebih tinggi, aturan ini juga memastikan keamanan konsumen dan menjaga keberlanjutan sumber daya walet. Oleh karena itu, aturan ini tidak hanya untuk memenuhi permintaan pasar China, tapi juga sebagai upaya dalam menjaga kualitas produk dan menjaga keberlangsungan ekologi lingkungan sekaligus menciptakan keuntungan ekonomi yang berkembang dan berkelanjutan.

Tidak hanya terbatas pada kewenangan Kementerian Perdagangan saja, Badan Karantina juga turut serta aktif dalam mendorong aspek kesehatan dan kebersihan dari produk yang akan di ekspor. Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar internasional serta aman untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen di negara tujuan ekspor. Oleh karena itu, tugas Badan Karantina sangatlah penting untuk menjaga kualitas ekspor produk Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Suatu label khusus telah diterapkan pada sarang burung yang diekspor ke China untuk menandakan bahwa sarang tersebut telah memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa prosedur pengiriman sudah sesuai dengan persyaratan yang telah diatur sehingga dapat memastikan kesehatan dan keamanan konsumen dalam mengonsumsi produk tersebut. Dengan aplikasi label yang jelas pada kemasan, konsumen pun merasa lebih percaya diri dalam mengonsumsi produk tersebut.  Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pelaku industri untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap setiap tahapan proses produksi dan pengiriman produk berkualitas tinggi yang memenuhi standar kesehatan dan keamanan.

Baca Juga: Suara Panggil Walet Sebagai Alat Bantu Ternak Sarang Walet

Dalam rangka untuk menjamin kualitas yang tinggi dan mempertahankan reputasi yang baik atas sarang burung Indonesia, maka perusahaan-perusahaan perorangan dilarang untuk melakukan ekspor karena tidak memilik nomor registrasi resmi. Selain itu, adanya kekhawatiran bahwa perusahaan-perusahaan tersebut belum memenuhi standar kebersihan yang diperlukan juga menjadi alasan penyebab pelarangan ekspor. Oleh karena itu, hanya perusahaan yang telah memenuhi syarat-syarat resmi serta telah mendapat persetujuan pihak berwenang saja yang diizinkan untuk melaksanakan kegiatan ekspor.

Karena harga sarang burung yang sangat mahal, tidak sedikit orang yang berusaha menyelundupkan sarang burung melalui negara ketiga untuk menuju China. Praktik ini sangat merugikan pendapatan devisa Indonesia dan harus diatur dengan ketat untuk mencegah kerugian yang lebih besar.


Comments