Cara Agar Burung Hantu Tidak Dapat Masuk ke Gedung Walet

Apabila disebutkan mengenai predator yang seringkali membuat kepala petani walet menjadi pusing, maka selain tikus, burung hantu juga termasuk di dalamnya. Beberapa anggota konsultasi menghubungi dalam satu minggu terakhir untuk membahas tentang burung hantu dan upaya terbaik untuk menangani masalah tersebut.



Di berbagai daerah, kasus kehadiran burung hantu seringkali menimbulkan kekhawatiran dan menjadi sebuah masalah yang serius. Kehadirannya di sekitar investasi atau proyek masa depan yang bernilai ratusan juta rupiah dapat menjadi sebuah ancaman yang patut diwaspadai. Sebenarnya, seberapa seriuskah kehadiran predator ini dan bagaimana dampaknya terhadap keseimbangan ekosistem?

Ketika Bangunan Walet dikunjungi oleh burung hantu, maka sangat mungkin bahwa populasi burung walet yang ada di dalamnya akan merasakan ketidaknyamanan yang besar. Selain itu, fisik burung walet yang ada di dalamnya juga terancam. Hal ini terjadi karena selain memakan tikus, burung hantu juga memiliki kebiasaan memangsa burung walet. Oleh karena itu, tindakan pencegahan harus diambil secepat mungkin agar keseimbangan alam dan lingkungan dalam gedung walet tetap terjaga dengan baik.

Pada malam hari antara pukul 7 hingga 9, burung hantu terbang masuk ke Gedung Walet melalui LMB. Di tengah malam, si predator malam ini terbang keluar mencari mangsa tikus dan kembali lagi ke dalam gedung. Binatang malam ini biasanya mencari makanan pada malam hari dan tidur di siang hari. Gedung walet menjadi tempat tinggal mereka yang juga menjadi tempat bertelur dan beranak pinak. Oleh karena itu, gedung walet adalah tempat yang ideal bagi mereka.

Terdapat beberapa anggota yang melaporkan bahwa beberapa kali ketika mereka melakukan pengecekan gedung, mereka menemukan dua anak burung hantu yang sudah memiliki bulu lengkap berada di sudut ruangan. Hal ini disebabkan karena jarangnya melakukan pengecekan gedung sehingga keberadaan burung hantu tersebut tidak terdeteksi sebelumnya.

Terdapat sejumlah pilihan langkah yang dapat dilaksanakan demi menjaga keamanan bangunan tempat bernaungnya Burung Walet agar jangan sampai dihuni oleh burung hantu.

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah di gedung tersebut adalah dengan memasang teralis di LMB. Namun, cara ini tergolong ekstrem dan dipilih karena cara-cara lain telah dicoba namun tidak berhasil. Menerapkan sistem buka tutup LMB secara manual juga tidak memungkinkan karena jarak antara lokasi gedung dengan pusat pengawasan yang menangani pembukaan dan penutupan LMB sangat jauh. Oleh karena itu, meskipun terpaksa, solusi terakhir inilah yang dipilih.

Baca Juga: Parfum Walet yang Ampuh Memikat Burung Walet ke Gedung Anda

Bang Herman, seorang anggota dari Kerawang, memiliki tindakan preventif dalam menghadapi kemunculan burung hantu di lingkungannya dengan memasang teralis pada LMB. Bahkan, tidak hanya gedung waletnya saja, seluruh bangunan yang dimilikinya dilengkapi dengan teralis. Dengan tindakan ini, keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitar dapat terjaga dengan baik dan meminimalisir ancaman yang mungkin dapat timbul.

Jarak antar besi pada teralis di suatu gedung dibuat sepanjang 11 cm agar burung hantu tidak dapat masuk ke dalam gedung tersebut. Namun, di kasus yang sama di Pemalang, Pak Yan menciptakan teralis dengan jarak antar besi sebesar 12 cm. Meskipun teralis tersebut dipasang selama satu hari, ternyata burung hantu masih dapat masuk ke dalam gedung dan teralis tersebut harus dilepas lagi. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya untuk menghalangi kemampuan burung hantu dalam mencari tempat tinggal yang aman.

"Salam pagi, Pak Arief. Saya telah memasang teralis besi dengan ketebalan 14mm dan lubang yang lebar 12cm. Namun, dengan kejadian yang menyenangkan, ternyata masih memungkinkan untuk seseorang bisa masuk melalui teralis tersebut, karena saya sendiri telah melihatnya. Saya merasa perlu memberitahukan ini kepada Pak Arief agar bisa meningkatkan tingkat keamanan dalam hal ini."

Sambil terbang di udara, burung tersebut mengeksekusi gerakan canggih dengan terbang beberapa detik di depan lubang, lalu memasukkan kepalanya dengan kepakan sayapnya yang cerdik dan berani untuk mendorong masuk di antara teralis. Pak Yan, pengelola gedung walet yang terletak tidak jauh dari Alun-alun Kota Pemalang, Jawa Tengah menjelaskan betapa terampilnya burung tersebut.

Apakah pemasangan teralis akan menghambat burung walet masuk dan keluar gedung? Jawabannya adalah benar. Teralis besi yang dipasang sebagai penghalang akan membuat burung walet sulit untuk bergerak bebas masuk dan keluar gedung. Hal ini tentu saja akan berdampak pada tingkat populasi burung walet di dalam gedung tersebut. Meskipun demikian, pemasangan teralis tetap diperlukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan hunian. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan dengan baik agar pemasangan teralis tidak merugikan Populasi Burung Walet secara signifikan.



Apabila LMB tidak dilengkapi teralis, walet mampu terbang masuk dengan cepat. Namun, LMB yang dilengkapi teralis mampu memperlambat kecepatan terbang walet saat masuk.

Gedung walet yang terdapat di Jawa memiliki ukuran LMB yang cenderung sempit dengan rata-rata 15 cm x 80 cm. Hal ini dilakukan dengan alasan untuk meminimalisir cahaya yang masuk ke dalam gedung walet. Sebagai faktor keamanan, ukuran LMB yang sempit juga telah terbukti efektif untuk mencegah maling masuk ke dalam gedung walet. Namun, meskipun ukuran LMB yang sempit, populasi walet di dalam Gedung Walet masih tetap padat. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa ukuran LMB yang sempit tidak memengaruhi kepadatan populasi walet dalam gedung.

Dapat diartikan bahwa walet memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan ruangan sempit yang memiliki ukuran LMB yang terbatas. Selain itu, Burung Walet juga mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya untuk dapat bertahan hidup dengan baik. Hal ini menambah keunikan dari kemampuan adaptasi yang dimiliki oleh burung walet yang mengagumkan.

Pada hari pertama pemasangan teralis untuk rumah burung walet, perubahan tersebut tentu membuat binatang-burung tersebut merasakan rasa terkejut. Terdapat kesulitan dan butuh adaptasi spontan pada diri burung walet saat mereka akan melakukan pergerakan menuju LMB dimana mereka perlu terbang putar sebanyak 3 kali. Hal ini bisa terlihat dari ramai nya roving area depan LMB. Walaupun ramai, para burung walet tidak akan bingung atau pindah ke Bangunan Walet lain. Dengan akhirnya seluruh burung walet akan masuk ke dalam gedung, maka para penghuni rumah walet tidak perlu khawatir karena kesulitan yang terjadi hanya pada awal-awal pemasangan saja.

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan agar teralis tidak menjadi hambatan serius dan dapat membantu walet masuk ke dalam gedung dengan mudah. Salah satu tindakan yang dapat diambil adalah dengan mengecat besi teralis menggunakan warna putih. Hal ini bertujuan untuk memberitahu walet bahwa ada penghalang di sekitar area LMB sehingga walet dapat beradaptasi dengan mudah dalam mencari jalan masuk ke dalam bangunan itu. Dengan demikian, tindakan ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak, yaitu penghuni gedung dan walet itu sendiri.

Baca Juga: Seminar Mengenai Perbedaan Sarang Walet Asli dan Palsu

Tak hanya itu, untuk memastikan keselamatan walet yang kembali ke dalam sarangnya pada saat petang atau malam hari, sangat disarankan untuk memasang penerangan pada bagian dalam atas LMB. Dengan adanya penerangan ini, diharapkan walet tidak akan menabrak teralis besi yang ada di sekitar LMB dan dapat dengan mudah kembali ke sarangnya. Oleh karena itu, pemasangan lampu penerang ini sangat diperlukan untuk meminimalisir risiko kecelakaan yang dapat terjadi pada walet.


Comments

Popular Posts