Dari Konferensi Sarang Burung Walet, Indonesia Berhasil Membukukan 2,2 triliun

 Di tengah Konferensi Tahunan Industri Sarang Burung Walet di Xiamen, Provinsi Fujian, Indonesia menorehkan prestasi luar biasa dengan berhasil menjual 80 ton sarang burung walet senilai 150 juta dolar AS (setara dengan kira-kira Rp2,2 triliun) ke salah satu perusahaan di China. Capaian ini menunjukkan betapa potensialnya industri sarang burung walet di Indonesia, dan menjadi momentum bagi para pengusaha Indonesia untuk lebih giat lagi mengembangkan bisnis sarang burung walet. Tak hanya itu, kesuksesan transaksi ekspor ini juga menjadi bukti bahwa produk Indonesia memiliki reputasi yang bagus dan mampu bersaing di tingkat internasional.


Kejadian transaksi ini berhasil dilakukan setelah dilakukan penandatanganan kesepakatan pembelian oleh General Manager Produksi Yan Palace Seelong Food Co Ltd, Huang Danyan, dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Beijing, Marina Novira Anggraini, dalam acara yang diadakan pada hari itu. Melalui kerja sama dan kesepakatan yang terjalin, transaksi tersebut berhasil diperoleh dengan sukses.

Dalam sebuah wawancara dengan ANTARA pada hari Jumat di Fuzhou, Provinsi Fujian, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengumumkan bahwa perusahaan tersebut akan memulai impor sarang burung walet dari Indonesia pada tahun 2021. Tidak hanya itu, namun Djauhari Oratmangun juga menyatakan bahwa langkah ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara dalam hal ekonomi dan perdagangan.

Duta Besar menghadiri konferensi yang diadakan oleh Asosiasi Pedagang Grosir Produk Pertanian China (CAWA) setelah menerima undangan resmi. Turut hadir Konsul Jenderal RI di Guangzhou, Gustanto, dan serta Atdag KBRI Beijing. Acara ini menjadi momen penting yang tidak boleh dilewatkan karena oportunisme bisnis yang besar di bidang perdagangan pertanian antara kedua negara.

Baca Juga: Seminar Pengusaha Walet di Berbagai Wilayah di Indonesia

Diketahui bahwa kini Indonesia telah menjadi negeri penghasil sarang burung walet terbesar di dunia. Tak hanya itu, negara Tiongkok rupanya merupakan konsumen terbesar dari sarang burung walet di seluruh dunia. Hal tersebut ditegaskan oleh sumber yang tidak disebutkan namanya.

China telah mengimpor Sarang Burung Walet dengan total nilai mencapai 275,7 juta dolar AS selama periode Januari-Agustus 2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak 73,7 persen diimpor dari Indonesia dengan total nilai impor sebesar 203 juta dolar AS. Hal tersebut menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 90,3 persen dibandingkan dengan impor sarang burung walet China dari Indonesia pada periode yang sama tahun 2019. Ini menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan salah satu pemasok utama Sarang Burung Walet yang diminati di pasar internasional.

Dubes memberikan harapan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok akan terus meningkat, mengingat minat yang tinggi dari masyarakat Tiongkok terhadap sarang burung walet Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap agar kerja sama yang sudah terjalin dapat ditingkatkan lagi sehingga keduanya dapat saling memperoleh manfaat yang lebih besar di masa depan.



Dalam kunjungan yang berkesan, duta besar beserta rombongan diberi kesempatan untuk mengunjungi perusahaan importir dan pengolah Sarang Burung Walet yang terletak di wilayah Xiamen, antara lain Da Zhou Xin Yan Biotech Co Ltd. Sebagian besar produk olahan yang dihasilkan oleh perusahaan ini, sebesar 90 persen, berasal dari sarang burung walet Indonesia. Selain itu, Yan Palace Seelong Food Co Ltd yang juga dikunjungi oleh rombongan, menghasilkan produk olahan yang 100 persen berasal dari sarang burung walet Indonesia. Sungguh suatu pengalaman yang menarik dan mencerminkan pentingnya kerja sama antar negara dalam bidang perdagangan.

Saat ini, terdapat 23 perusahaan Sarang Burung Walet dari Indonesia yang telah mendapatkan izin dari Kepabeanan Tiongkok untuk melakukan ekspor. Namun, kami masih terus berdiskusi secara intensif dengan pemerintah Tiongkok untuk menambah 13 perusahaan lagi yang telah mereka inspeksi pada bulan Desember tahun lalu. Selain itu, kami juga telah mengajukan permohonan izin peningkatan volume ekspor dari seluruh perusahaan terdaftar agar proses ini dapat segera selesai. Hal ini penting untuk meningkatkan nilai ekspor produk sarang burung walet mengingat demand yang sangat signifikan di Tiongkok. Atdag Marina berharap bahwa dengan adanya penambahan perusahaan yang mendapat izin, nilai ekspor dapat meningkat secara signifikan.

Baca Juga: Parfum Walet Lokal dapat Memikat Walet ke Gedung Walet Anda

Dalam kesempatan langka tersebut, Duta Besar juga memberikan undangan istimewa kepada para peserta konferensi untuk bergabung dalam acara Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition 2020 yang akan digelar pada tanggal 10 hingga 16 November 2020. Acara ini akan menampilkan beragam produk dan layanan inovatif dari kawasan Indonesia yang bisa diakses secara daring. Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk menjalin kerja sama bisnis yang saling menguntungkan.

Comments

Popular Posts