Disbunnak Kalbar Membantu Mendorong Produksi Komoditas Ekspor Sarang Walet
Dalam sebuah pernyataan, Muhammad Munsif, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalbar, mengungkapkan tekadnya untuk terus mendorong peningkatan produksi sarang walet sebagai salah satu komoditas ekspor yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Selain itu, harga dari komoditas tersebut tergolong menjanjikan sehingga menambah daya tarik bagi para pelaku bisnis untuk berinvestasi di dalamnya. Dengan kerja keras dan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan produksi sarang walet dapat terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar.
Provinsi Kalbar memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi pada sektor ekspor sarang burung walet di Indonesia. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, komoditas ini telah menjadi salah satu peluang ekspor yang potensial. Oleh karena itu, meningkatkan produksinya merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang ahli pada Seminar Bimbingan Teknis Akselerasi Ekspor Sarang Burung Walet di Kubu Raya pada hari Jumat lalu.
Dalam keterangannya, ia mengungkapkan bahwa di Kalbar saat ini telah ada sejumlah regulasi yang menjadi landasan dalam kebijakan pengembangan Sarang Burung Walet. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah setempat sangat serius dalam mengembangkan industri tersebut. Oleh sebab itu, masyarakat dapat merasa lebih tenang dan yakin dalam mengembangkan usaha sarang burung waletnya di wilayah tersebut.
Baca Juga: Seminar Pengusaha Walet di Berbagai Wilayah di Indonesia
Menurutnya, di negara ini memang diberikan kesempatan yang sah bagi pihak terkait untuk menetapkan tarif pajak yang diberlakukan pada bidang distribusi daerah. Persyaratan yang berlaku mengizinkan tarif tersebut tidak melebihi batas maksimum sebesar 10% saja. Namun, semua detail dari pajak tersebut harus dijelaskan secara terperinci dan lengkap agar tidak terjadi kekeliruan dalam penerapan dan implementasi kebijakan ini.
Saya cenderung mengikuti anjuran Pak Gubernur untuk memberikan ruang agar terjadi pemulihan ekonomi terlebih dahulu sebelum menerapkan kebijakan posisi pajak atau distribusi. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Menurut pandangan sang narator, Disbunnak Kalbar memiliki pendekatan unik untuk memenuhi kebutuhan Ekspor Walet. Mereka memiliki aturan-aturan tersendiri yang berperan penting dalam proses ini dan bahkan memiliki tim khusus yang fokus pada Bidang Keswan, yaitu Kesmavet, yang memiliki kualifikasi sebagai auditor. Dengan kehadiran tim ini, Disbunnak Kalbar dapat memastikan bahwa setiap langkah dalam proses ekspor walet mereka memenuhi standar yang ketat dan terus berjalan dengan lancar untuk meraih kesuksesan.
"Tugas kami adalah untuk melakukan mitigasi terhadap para pengusaha dan Peternak Walet, dimulai dari pengumpulan rumah walet hingga mencuci agar mereka dapat mencapai standar sertifikasi NKV level 3, level 2, dan level ekspor. Konsentrasi terutama difokuskan pada unit pencucian. Selain itu, kami akan menambahkan bahwa kami juga sedang beroperasi di Kabupaten Sambas dan sedang dalam proses ekspansi ke Kabupaten Kapuas Hulu," ungkapnya dengan antusias.
Baca Juga: Jasa Pencucian Sarang Walet Olahan
Hingga saat ini, produksi sarang walet di Kalimantan Barat telah berhasil mencapai angka 5.160 kilogram yang menggembirakan. Dari jumlah tersebut, PT Faicheung Birdnest Industry berhasil mengekspor sebanyak 252,3 kilogram atau 4,9% ke China. Keterlibatan perusahaan tersebut sangat penting dalam membantu meningkatkan ekspor produk lokal sarang walet menuju pasar internasional. Hal ini menunjukkan potensi dan keberhasilan industri sarang walet di Indonesia yang semakin memikat dunia.
Comments
Post a Comment