Ekspor Sarang Walet Mencapai Angka 16 Triliun oleh Mendag China

Menteri Perdaganagan Muhammad Lutfi mengungkapkan bahwa pemerintah memiliki niat yang kuat untuk mengejar janji dari China dalam membeli sarang burung walet dengan nilai lebih dari Rp16 triliun. Hal ini terungkap dalam kunjungan Indonesia ke China yang terbaru-baru ini berlangsung. Oleh karena itu, pemerintah tentu akan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi komitmen yang telah disepakati agar dapat meningkatkan kinerja perdagangan antara kedua negara dan mencapai hasil yang optimal. Dengan begitu, Indonesia dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari sektor perdagangan.



Lutfi telah mengungkapkan bahwa pembelian sarang burung walet oleh China hanya terealisasi setengah dari total pembelian seluruhnya. Faktanya menunjukkan bahwa Negara Tiongkok baru-baru ini melakukan pembelian Sarang Burung Walet yang bernilai Rp8 triliun, namun belum sepenuhnya terealisasi. Hal ini mengindikasikan bahwa proses pengiriman dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama atau ada kendala lain yang mempengaruhi proses pembelian tersebut.

Baca Juga: Jasa Cuci Walet Sebelum Siap Konsumsi

Menurut Lutfi, Indonesia telah mencapai posisi yang menonjol sebagai produsen utama sarang burung walet untuk seluruh dunia. Fakta menunjukkan bahwa sekitar 80 persen dari total pasokan utama sarang burung walet di seluruh dunia diproduksi di Indonesia. Bahkan pada tahun 2020, Indonesia berhasil mengekspor sekitar 1.316 ton Sarang Burung Walet senilai US$540 juta. Hal ini menandakan bahwa Indonesia mempunyai potensi besar untuk terus mengembangkan industri sarang burung walet yang memiliki potensi keuntungan yang tinggi. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi andalan dalam perdagangan sarang burung walet di pasar global.

Namun, perjalanan sepak terjang industri Sarang Burung Walet global mengungkapkan keanehan yang menarik. Usaha ekonomi subsektor ini di berbagai negara menunjukkan perbedaan harga yang mencolok. Meskipun industri tersebut semakin berkembang pesat dan semakin menyebar luas ke berbagai penjuru dunia, namun tiap negara memiliki kisaran harga yang berbeda-beda. Dalam satu contoh, harga sarang burung walet di Hong Kong per kilogram dapat diperoleh dengan nilai US$ 88 tetapi di daerah China, nilai ini melambung hingga US$ 1500 per kilogram. Perbedaan harga ini diyakini dipengaruhi oleh sejumlah faktor lokal seperti kualitas, kompetisi pasar, sistem distribusi, hingga tingkat permintaan di tiap negara.


Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan bahwa komitmen pemerintah terhadap pengembangan industri  Sarang Burung Walet mencakup seluruh tahapan produksi. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah akan memberikan pembinaan teknis bagi para petani sarang burung walet supaya mereka mampu memproduksi sarang burung walet secara efektif dan efisien.

Melalui berbagai program dan dukungan dari pemerintah, diharapkan produksi dan kualitas  Sarang Burung Walet di Indonesia dapat menjadi lebih baik dan meningkat. Selain itu, kemajuan industri sarang burung walet juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memaksimalkan potensi industri sarang burung walet di Indonesia.

Baca Juga: Suara Panggil Walet Sebagai Alat Bantu Ternak Sarang Walet

Presiden Joko Widodo telah menyampaikan pesan yang sangat penting tentang industri sarang burung walet di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa harus ada kebijakan dan aturan yang mendukung pertumbuhan ekspor sarang burung walet agar tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa adanya hambatan. Pesan ini sangat penting untuk memastikan bahwa industri  Sarang Burung Walet terus mengalami pertumbuhan dan tidak menghambat perkembangan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Karenanya, perlu dilakukan upaya untuk menciptakan kebijakan yang mendukung perkembangan industri sarang burung walet tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.



Comments