Nilai Ekspor Sulawesi Tenggara meningkat Karena Komoditas Porang dan Sarang Walet

Untuk memproduksi sebuah tulisan yang memiliki keunikan dan daya tarik, kita harus dapat mengembangkan paragraf dengan lebih kreatif dan memberikan informasi yang lebih melimpah. Oleh karena itu, sebagai penulis, kita harus mengetahui teknik-teknik yang dapat memperkaya tulisan kita. Melalui penggabungan kata-kata yang pas dan pembagian kalimat yang tepat, kita dapat menciptakan tulisan yang mampu menggugah minat pembaca dan memberikan informasi yang lebih detail. Semakin kita mengeksplorasi keterampilan dalam menulis, semakin kita menjadi mahir dalam menghasilkan karya tulis yang lebih kompleks dan menarik.


Sejak tahun 2020, pengembangan komoditas porang dan Sarang Burung Walet ditetapkan sebagai prioritas utama Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia dalam upaya meningkatkan nilai ekspor dari sektor pertanian. Komoditas tersebut dianggap sebagai komoditas super prioritas yang akan menjadi fokus utama dalam pengembangan dan pemajuan di masa yang akan datang. Kementan bertekad untuk meningkatkan kualitas dan produksi kedua komoditas tersebut sehingga dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian nasional. Terus dibangun dan dikembangkan, sektor pertanian dapat menjadi andalan negara dalam menghadapi tantangan global di masa depan.

N.Prayatno Ginting, Kepala Balai Karantina Pertanian Kendari, menyatakan bahwa ia selaku koordinator terus berupaya meningkatkan ekspor di Sulawesi Tenggara, sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian RI. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan kunjungan ke lapangan atau sentra porang yang berada di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep). Tujuannya untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman mengenai potensi porang di daerah tersebut dan mendorong lebih banyak Petani Walet di sana untuk mengembangkan tanaman porang secara berkelanjutan dan terkontrol. Dengan demikian, diharapkan porang dari Sulawesi Tenggara dapat semakin dikenal dan diminati di pasar internasional.

N. Prayatno Ginting mengutarakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah operasional yang unik untuk memberikan dukungan teknis yang tepat kepada para petani porang di Konkep. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lengkap serta terpercaya terkait dengan potensi ekspor yang dapat menjadi pemicu semangat para petani. Dengan begitu, diharapkan para petani porang di Konkep dapat memanfaatkan informasi tersebut secara optimal dan memperoleh hasil yang lebih baik dalam usaha mereka.

Baca Juga: Seminar Pengusaha Walet di Berbagai Wilayah di Indonesia

Menurut Prayatno, ada banyak entitas yang menjadi mitra kerja terkait upaya mendorong kinerja ekspor di wilayah Sultra. Tak hanya itu, Prayatno dan timnya memiliki tugas tambahan yaitu mengawasi keamanan dan mengendalikan mutu pangan dan pakan produk pertanian. Kabupaten Konawe Kepulauan punya beberapa komoditas pertanian unggul seperti pala, kelapa, jambu mete, cengkeh, dan tanaman porang. Saat ini, timnya sedang fokus mengembangkan tanaman porang agar memiliki potensi ekspor yang semakin besar.

Prayatno Ginting mengatakan bahwa dari catatan timnya, porang Konkep baru-baru ini telah didistribusikan di beberapa wilayah, meskipun mereka belum masuk ke pasar Ekspor Sarang Walet. Untuk menunjang distribusi porang Konkep, timnya memberikan bimbingan kepada para petani dalam memenuhi persyaratan teknis yang dibutuhkan oleh negara tujuan ekspor. Dengan begitu, diharapkan bahwa porang Konkep yang diproduksi dapat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh negara tujuan, sehingga bisa lebih mudah diterima di pasar internasional.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa sarang burung walet dapat memberikan keuntungan ekspor yang besar di masa depan untuk Sulawesi Tenggara. Hal ini karena hampir di seluruh kabupaten di Sulawesi Tenggara, terdapat petani dan pengusaha yang telah membangun sarang walet yang menghasilkan keuntungan yang menggiurkan. Dengan begitu, sarang burung walet dapat menjadi potensi ekonomi yang dapat dikembangkan di daerah tersebut.



Di wilayah Kabupaten Bombana, Kolaka, Konawe, dan Kolaka Timur, bisnis pertanian kelapa cangkang sudah banyak berkembang selama beberapa tahun terakhir. Banyak petani dan pengusaha telah memulai bisnis ini dengan harga bervariasi, mulai dari Rp10 juta per kilogram dengan kualitas biasa, hingga mencapai angka Rp20 juta hingga Rp25 juta per kilogram untuk kualitas super. Bisnis ini telah menjadi salah satu sumber pendapatan yang menjanjikan di wilayah tersebut. Para pelaku bisnis pun terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas produk dan eksplorasi pasar yang lebih luas.

Kepala Dinas Pertanian Konkep, Muhammad Tahrir, telah berhasil membimbing sebanyak 635 petani untuk melakukan budi daya porang dengan efektif di wilayahnya. Terdapat sebanyak 136 kelompok tani yang terbentuk dan masing-masing kelompok mampu menghasilkan total produksi sebanyak 50 hingga 60 ton dalam satu kali panen. Namun, masih terdapat kendala dalam pemasaran porang dari Kabupaten Konawe Kepulauan, yang saat ini masih terbatas pada skala domestik ke Surabaya.

"Dengan adanya bantuan pembekalan teknis ekspor dari Karantina Pertanian Kendari, harapan kami besar agar tidak hanya dapat melakukan ekspor, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi para petani Konkep. Semoga dengan kerja sama yang baik, program ini dapat dipertahankan dan memberikan hasil yang optimal," kata Muhammad Tahrir dengan antusias.

Baca Juga: Parfum Walet Lokal dapat Memikat Walet ke Gedung Walet Anda

Kini, porang yang berasal dari Indonesia telah berhasil menembus pasar internasional seperti Cina, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Pada tahun 2019, tercatat bahwa volume ekspor porang mencapai 11.721 ton dengan nilai mencapai Rp644 miliar. Hal ini semakin meningkat pada tahun 2020, di mana volume ekspor porang meningkat menjadi 20.476 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp924,3 miliar. Fenomena ini menunjukkan bahwa porang Indonesia semakin dikenal di dunia internasional dan menjadi salah satu produk ekspor yang mampu memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi Indonesia.

Comments

Popular Posts