Sarang Walet Warna Hijau

Salah satu anggota di Ketapang Kalbar mengalami sebuah kejadian yang menarik. Gedung Walet tempat tinggalnya terletak di tengah kota dan juga merupakan pusat walet. Lokasi itu dikelilingi oleh sungai Pawan yang mengalir tidak jauh dari gedungnya. Ukuran gedung tersebut mencapai 12m x 16m dengan tinggi 4 lantai. Di bagian atasnya terdapat atap cor yang tebal tanpa genteng dan dicatat dengan kolam air untuk menahan panas matahari. Populasi walet dalam gedung tersebut sudah lumayan banyak, semuanya aktif dan produktif di setiap lantainya. Hingga saat ini, hampir semua panel sirip di hadapan berisi Sarang Burung Walet dengan jarak yang berbeda-beda. Agar kondisi kelembapannya terjaga dengan baik, mesin kabut digunakan pada setiap lantai. Mesin ini diberi suplai air dari bak air di rooftop. Air di rooftop tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kelembapan eksternal, dan kemudian dialirkan ke bak air di setiap lantai untuk mengisi mesin kabut dan menciptakan kelembapan internal. Bak air di rooftop selain disuplai dari sumur tanah juga dari penampungan air hujan. Tentunya, gedung walet ini merupakan tempat yang ideal untuk burung yang dikagumi ini.



Di suatu hari yang cerah, saat sedang berlangsung kegiatan komunitas, seorang anggota terdengar berceloteh dengan pertanyaan yang cukup menarik perhatian:.

"Pak Arief, saya memiliki suatu masalah yang muncul dengan Sarang Burung Walet yang saya jual. Beberapa di antaranya memiliki warna kehijauan yang terlihat seperti terdapat lumut pada sarang tersebut. Hal ini menyebabkan harga sarang tersebut menurun, bahkan pengepul tertentu enggan untuk membelinya. Saya penasaran, mengapa sarang tersebut bisa memiliki warna seperti itu?".

"Pertanyaannya kini, di mana tepatnya terjadi kasus tersebut? Apakah berada di lantai yang lebih rendah?".

Pak saya melaporkan bahwa ia menemukan Sarang Burung Walet kehijauan di semua lantai. Meskipun sarang-sarang tersebut lebih banyak ditemukan di lantai bawah, kasus ini terjadi di semua lantai bangunan. Ada kekhawatiran akan dampak dari keberadaan sarang-sarang tersebut, dan perlu penanganan yang tepat untuk menghindari potensi bahaya.

Apakah Anda terkadang bertanya-tanya apakah kotoran yang menempel di lantai selalu terbersihkan secara rutin? Tentu saja, menjaga kebersihan lantai adalah hal yang penting dan tidak boleh diabaikan. Namun, terkadang dengan sibuknya aktivitas sehari-hari, kita mungkin lupa untuk membersihkan kotoran tersebut secara rutin. Maka dari itu, perlu diingat untuk selalu merawat kebersihan lantai agar rumah atau ruangan yang kita huni tetap nyaman dan sehat.

Baca Juga: Suara Panggil Walet Sebagai Alat Bantu Ternak Sarang Walet

Dengan sopan, siapa pun yang menyebut "Pak" pasti dianggap sebagai orang yang menghormati. Salah satu contohnya adalah ketika seseorang membalas dengan kata-kata, "Sudah pak", yang menunjukkan rasa hormat dan pengakuan terhadap otoritas yang lebih tinggi.

Jangan lupakan untuk mempertimbangkan kondisi dinding gedung yang mungkin sudah lapuk dan terdapat banyak kotoran. Apakah ini sudah menjadi perhatian untuk dilakukan perbaikan dan pembersihan yang teratur?.

Pertama-tama, saya mengira bahwa dindinglah yang menjadi penyebab Sarang Burung Walet warna kehijauan tersebut. Namun, meskipun saya telah membersihkan dinding dengan baik, sarang-sarang tersebut masih saja tumbuh di sana. Hal ini membuat saya semakin penasaran tentang penyebab sebenarnya dari Sarang Burung Walet tersebut. Saya mulai mencari tahu faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sarang-sarang kehijauan di dinding saya. Ada begitu banyak kemungkinan faktor yang dapat memengaruhi, mulai dari kelembaban udara, intensitas cahaya, hingga kualitas udara yang masuk ke dalam ruangan. Oleh karena itu, saya merasa bahwa perlu untuk melakukan lebih banyak penelitian dan pengamatan terhadap situasi dan kondisi dinding saya agar dapat menemukan penyebab yang sebenarnya dari pertumbuhan sarang-sarang tersebut.



"Dapatkah kamu memberitahu apakah papan dengan sirip berfungsi sebagai media untuk jamur tumbuh?" - tanya saya dengan rasa ingin tahu yang besar.

"Sudah saya pastikan kondisi papan sirip semuanya aman dan terjaga. Tak ada yang basah, juga tak ada tumbuhannya jamur bahkan bercak putih pun tak tampak. Seluruh papan sirip berada dalam keadaan kering dan bersih.".

Setelah melakukan analisis kasus ini, saya menemukan bahwa ada Sarang Burung Walet yang berwarna agak kehijauan dan tumbuh lumut, meskipun gedung yang bersangkutan sudah dijaga dengan baik kebersihannya dan papan siripnya bebas dari jamur. Oleh karena itu, saya mulai meragukan apakah faktor penyebabnya dari air mesin kabut. Setelah saya mengikuti jalur suplai air untuk mesin kabut tersebut, ternyata air itu berasal dari dak air di atas gedung. Saya mencurigai bahwa kasus sarang yang berlumut ini kemungkinan besar terjadi karena adanya kolam air di atas gedung, di mana air yang terkena sinar matahari dalam waktu lama akan menumbuhkan spora atau tumbuhan lembut yang umumnya dikenal dengan lumut.

Baca Juga: Jasa Cuci Walet Sebelum Siap Konsumsi

Terlihat bahwa kayu bakar menyala dengan api yang tidak stabil dan asap yang keluar sangat beracun. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh air kotor yang digunakan. Kurangnya perhatian terhadap kebersihan air yang digunakan untuk mesin kabut tampaknya menjadi sumber utama masalah ini. Sebaiknya digunakan air yang bersih dan bukan dari air tanah atau bahkan air yang berisi lumut karena dapat memperburuk kualitas mesin kabut itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi pengguna mesin kabut untuk memperhatikan sumber air yang digunakan agar tidak mengganggu efektivitas dan kualitas alat tersebut.

Sebagai saran yang saya berikan kepada para member, sebaiknya hentikan penggunaan air dari kolam atas sebagai suplai untuk mesin kabut dan ganti dengan air bersih yang lebih disarankan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan kebersihan air, sehingga dapat meningkatkan kinerja mesin kabut dalam memberikan hasil yang optimal.

Setelah meminta persetujuan dari seluruh anggota, kami melakukan perubahan penting pada kandang burung walet kami. Kami menyuplai kelembapan ruangan dengan air yang lebih bersih, dan hasilnya cukup mengejutkan. Tiga bulan kemudian, saya menerima laporan yang mengatakan bahwa semua Sarang Burung Walet kami telah bersih dan putih. Pada kenyataannya, sarang burung walet kami lebih bersih daripada sebelumnya, dan tidak ada lagi sarang hijau-biru yang tampak. Kami berharap pengalaman ini bisa menjadi pelajaran bagi petani walet lainnya, untuk memastikan bahwa pasokan air kabut yang digunakan harus berasal dari sumber air yang bersih dan berkualitas. Dalam hal ini, kualitas sarang sangat dipengaruhi oleh kualitas air.

Setelah member saksikan perubahan yang terjadi pada sarang yang kini telah berubah menjadi putih bersih, ia merasa sangat lega. Masalah yang tadinya mengganggu pikirannya telah berhasil diatasi. Perasaan lega itu pun saya rasakan, bahkan saya merasa senang dapat membantu member dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.


Comments

Popular Posts