Wabup Blitar Membantu Pengusaha Walet Jatim Untuk Mudahkan Ekspor

Rahmat Santoso, selaku Wakil Bupati di Blitar, menerima sebuah undangan untuk berpartisipasi dalam sebuah dialog dengan sejumlah pengusaha sarang burung walet di wilayah Jawa Timur. Ia hadir dalam acara tersebut sebagai perwakilan dari Ketua DPW PAN Jawa Timur, yaitu Riski Sadiq yang tidak dapat hadir pada kesempatan tersebut. Dalam dialog tersebut, kehadiran Rahmat Santoso sangat diapresiasi dan dianggap penting sebagai upaya meningkatkan hubungan dan kerjasama di antara para pengusaha tersebut.



Perkenankan saya untuk membagikan pengalaman unik ketika keluarga saya membangun bisnis sarang walet. Karena dianggap memahami industri ini, saya diminta untuk menggantikan Pak Ketua dalam suatu pertemuan dengan para pengusaha Sarang Walet. Suatu pengalaman yang menarik dan membangun, di mana kami dengan seksama mendengarkan semua keluhan yang dihadapi oleh rekan-rekan pengusaha tersebut. Inilah satu kesempatan berharga yang kami miliki untuk memperdalam pemahaman tentang industri sarang walet serta memperluas jaringan pertemanan dan bisnis.

Ketika sedang berdialog, Wabup Rahmat mengutarakan bahwa ia telah mendengar dan memperhatikan setiap keluhan serta harapan yang diungkapkan oleh para pengusaha Burung Walet. Ada beberapa keluhan yang diutarakan, di antaranya adalah terkait dengan kesulitan dalam proses ekspor akibat adanya kebijakan yang terasa memberatkan. Seluruh aspirasi dan keluhan tersebut telah dicatat dan diberikan perhatian yang serius oleh Wabup Rahmat.

Baca Juga: Seminar Mengenai Perbedaan Sarang Walet Asli dan Palsu

Menurut keterangan yang diberikan, selain perlu mendapatkan izin ekspor, pihak yang terkait juga harus memperoleh izin karantina yang proses penerbitannya bisa memakan waktu hingga 6 bulan. Namun perlu diperhatikan bahwa izin tersebut hanya berlaku selama 6 bulan saja.

Wakil Ketua DPW PAN Jawa Timur, Rahmat, menyatakan bahwa saat ini kondisi tidak sesuai dengan janji Presiden RI Joko Widodo. Beliau telah berjanji untuk mempermudah perizinan, memangkas birokrasi, dan menghapus aturan yang tumpang tindih. Namun, kenyataannya tidak sejalan dengan janji tersebut.

Menurut Rahmat, pemerintah pusat seharusnya memberikan dukungan dan memfasilitasi proses ekspor sarang walet dengan lebih mudah. Pasalnya, sektor ekspor walet memiliki potensi pendapatan devisi negara yang cukup besar. Oleh karena itu, pemerintah harus mempertimbangkan potensi tersebut dengan memberikan lebih banyak perhatian dan dukungan bagi para pelaku industri ekspor Sarang Walet di Indonesia. Semoga dengan kebijakan yang tepat, sektor ekspor walet dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif pada perekonomian negara.

Menurut sumber yang terpercaya, sekitar 97-98% dari penghasil Sarang Walet di seluruh dunia berasal dari Indonesia yang dapat dijual dengan kisaran harga Rp 10-20 juta per kilogramnya. Namun, meskipun kebutuhan dunia akan produk ini mencapai 1.500 ton per tahun, jumlah ekspor yang dapat dilakukan oleh Indonesia hanya sekitar 250 ton per tahun saja. Hal ini tentu saja mengindikasikan bahwa potensi kehilangan pendapatan negara setiap tahun harus disikapi secara serius.



Menurut Rahmat, Indonesia memiliki kualitas Sarang Walet terbaik di dunia. Hal ini disebabkan oleh posisi geografis Indonesia yang dilintasi garis khatulistiwa. Kondisi ini tidak dimiliki oleh banyak negara di dunia. Kualitas terbaik dari sarang Burung Walet Indonesia dihasilkan dari karakteristik unik ini. Sarang walet yang ada di Indonesia sangat didambakan dan menjadi incaran para pelaku industri dunia yang mencari kualitas produk yang terbaik.

"Menurut saya, ini adalah sesuatu yang layak untuk diberi manfaat, terutama karena hasil sarang walet 100% diekspor dan tidak ada yang dikonsumsi oleh kita sendiri," ujar si pembicara.

Wakil Bupati Rahmat mengajukan serangkaian ide yang menarik dalam sebuah diskusi. Salah satunya adalah rencana pengembangan tempat lelang bagi sarang burung walet di seluruh Indonesia. Upaya ini bertujuan agar penjual dan peternak dapat menjual hasil walet mereka secara langsung tanpa harus melalui tengkulak. Selain itu, kehadiran tempat lelang ini juga memungkinkan bisnis ini menjangkau pasar internasional.

Wakil Bupati (Wabup) Rahmat menyatakan bahwa ekspor untuk UMKM Sarang Walet semakin sulit. Untuk mengatasi hal ini, ia menyarankan agar dibuatlah sebuah tempat lelang yang dapat dihadiri oleh para pembeli dari luar negeri. Selain dapat memperluas pasar, tempat lelang ini juga dapat memberikan manfaat untuk penghitungan pajak dan lain sebagainya. Hal ini akan mendorong perkembangan UMKM sarang burung walet dan membuka peluang bagi mereka untuk berkembang lebih jauh.

Baca Juga: Parfum Walet yang Ampuh Memikat Burung Walet ke Gedung Anda

Setelah menyelenggarakan sebuah diskusi produktif dengan kumpulan pengusaha walet, Wakil Bupati Rahmat bertekad untuk segera mengomunikasikan penggagasannya secara ekspres dengan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

"Saya tidak mengambil risiko dan langsung melaporkan hasil dialog ini ke Menteri Perdagangan untuk segera dicari solusi terbaik. Karena kita sekarang sudah mendekati perayaan Imlek, dimana permintaan ekspor akan sangat tinggi sebulan sebelumnya dan harga juga akan melonjak. Oleh karena itu, kita harus segera menemukan cara agar produksi dan ekspor kita tidak terganggu dan harga tetap terjaga stabil," ujar sang narasumber.


Comments